Menjamurnya Peredaran Obat Keras Golongan G DiKarawang Mengancam Generasi Muda, APH Diminta Segera Bertindak Tegas.

 



KARAWANG||RADAR KITA-Menjamurnya kembali peredaran dan penjualan obat keras golongan G di wilayah hukum kabupaten karawang salah satunya di desa Ciparage jaya serta lambannya respon atau tindakan dari aparat penegak hukum dan masyarakat setempat terkait pemberitaan dari salah satu media online beberapa hari lalu mengenai beberapa toko yang berkedok toko kosmetik, warung maupun  konter HP serta dengan sistem COD, yang menjadi modus penjual obat keras golongan G tanpa resep dokter alias ilegal.Rabu (8/01/2025)


Menurut observasi awak media, sejumlah toko diduga menjual obat golongan G beredar di jalanan dengan bebas memasarkan. 


Masih terlihat jelas transaksi jual beli secara terang terangan tanpa ada rasa takut akan terjerat oleh hukum,penjaga toko sekaligus penjual obat keras golongan G Tramadhol dan Eximer ini dengan santainya melayani pembeli walaupun awak media sedang merekam kegiatan tersebut.


Hal ini mengindikasikan lemahnya pengawasan aparat penegak hukum (APH) terhadap para penjual obat keras golongan G Tramadhol dan Eximer dan membuat para penjual merasa kebal hukum sampai saat ini.


Informasi yang diperoleh dari masyarakat adanya salah satu Toko yang menjual obat obatan golongan G salah seorang penjaga toko yang enggan menyebutkan namanya yang berdarah aceh ini,saat diwawancarai oleh awak media sebelumnya omzet kios yang dijaganya mencapai 2 juta rupiah per hari. "Buka dari jam 11.00 sampai dengan jam 20.00 WIB," ucapnya"


Peredaran obat keras golongan G jelas meresahkan masyarakat karena kebanyakan generasi muda dan pelajar yang menjadi konsumennya yang mengancam kesehatan sehingga harus ada keseriusan dari APH untuk memberantas mafia obat keras golongan G ini.


Semoga dengan tayangnya berita ini dapat memotivasi Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melakukan penindakan tegas kepada para penjual atau pengedar obat keras golongan G Tramadhol dan Eximer tanpa resep dokter alias ilegal yang berada wilayahnya masing masing.

(

Diki)