Perayaan Gawai AadatDayakdan Nosu Minu Podi XXI Tahun 2025 Kabupaten Sanggau
Kabupaten Sanggau,radarkita.web.id Kalimantan Barat – Juli 2025,
Perayaan Gawai Adat Dayak dan Nosu Minu Podi ke-21 Tahun 2025 Kabupaten Sanggau berlangsung meriah dengan diikuti oleh kontingen dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Sanggau. Tak hanya itu, kehadiran tamu dan peserta dari negara tetangga, Sarawak - Malaysia, turut memeriahkan momentum kebudayaan ini sebagai bentuk persaudaraan lintas batas dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Acara ini juga dihadiri oleh berbagai tamu kehormatan dari tingkat nasional dan daerah. Hadir di tengah-tengah masyarakat:
Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Kalimantan Barat II, Bapak Paolus Hadi, S.IP.,
Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Bapak Krisantus Kurniawan,
Bupati Sanggau, Bapak Yohanes Ontot,
Wakil Bupati Sanggau, Ibu Susana Herpena,
serta tamu undangan Bupati dari 13 kabupaten/kota se-Kalimantan Barat.
Ketua dan anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, atau pejabat yang mewakili,
Ketua DAD Provinsi Kalimantan Barat atau pejabat yang mewakili,
Ketua DAD Kabupaten Sanggau beserta pengurus, dewan pertimbangan, dan dewan pakar,
Unsur Forkopimda Kabupaten Sanggau,
Para kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sanggau,
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sanggau,
Ketua GOW Kabupaten Sanggau,
Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Sanggau,
Pimpinan organisasi wanita lainnya,
Ir. Valentinus, sebagai tokoh yang dihormati dalam pelestarian budaya,
Yang Mulia Raja Sanggau Pangeran Ratu Surya Negara Bapak Gusti Arman
Para Camat, Kepala Desa, dan Lurah se-Kabupaten Sanggau,
Pimpinan instansi vertikal, pimpinan perusahaan, pimpinan perbankan, dan tokoh adat serta budaya Kabupaten Sanggau.
Perayaan Nosu Minu Podi merupakan wujud syukur atas keberhasilan panen, dengan upacara adat memanggil roh padi dari bekas ladang dan membawanya ke kentrung atau lumbung padi, sebagai simbol harapan agar tahun berikutnya tetap diberkahi panen yang melimpah.
Dengan semangat "Semangat Pagi!", perayaan Gawai Adat dan Nosu Minu Podi XXI Tahun 2025 menjadi ruang aktualisasi nilai-nilai adat, budaya, serta kekuatan kearifan lokal Dayak yang selaras dengan pembangunan daerah.
Pewarta: Syarif Hasan Basri
.jpg)